KumpulBlogger Ads

ads

Minggu, 30 September 2012

Ujung Genteng Ride with The Pistoners part-1

Pagi ini saya sedang membuka kejadian-kejadian apa yang saya alami pada bulan ini tahun lalu. dan saya menemukan foto2 trip yang sangat berkesan dan menancap jelas di otak saya. Disinilah motor saya Hornet mendapatkan nickname tambahan "yellow submarine" :)
Mumpung ingatan masih jelas dan ada mood untuk menulis mengapa tidak dicoba menulis saja, sekalian olahraga otak ;)



kembali ke awal bulan agustus 2011, Freakrider Bangor posting di forum cornering mengenai rencana trip ke ujung genteng dan beberapa tujuan lainnya pada bulan september yang mengambil waktu 3 hari. Berhubung Hornet (nama sepeda motor saya) sudah dalam kondisi fit dan kebetulan istri dan anak sedang liburan ke kampung halaman, kenapa tidak ikut dalam trip ini.


Berhubung Trip berangkat hari jum'at pagi dan saya masih bekerja di jum'at pagi maka saya putuskan untuk berangkat bersama beberapa teman yang juga ikut berangkat jum'at malam. Saya berangkat bareng Andika Kuswidyarto (Honda Beat - beamous), Egi Biliardi (Suzuki satria F150-SSFC), Deni Darmansyah (Honda CBR150 - SOC). Meeting point di SPBU pertamina lenteng Agung, sekitar jam 10an lewat kita langsung gas ke bogor. Ada 2 orang teman yang akan bergabung dari sana.

Setelah melewati jalur pemda yang curvy, saya sempat jatuh lowside di dekat gerbang tol ciawi akibat halusinasi saat kondisi badan antara mengantuk tetapi memaksa untuk tetap terjaga. Tidak ada yang serius hanya winshield hornet yang pecah karena bertengger di pembatas jalan..:( Dan sampailah di Bogor sekitar jam 12.an, disana Imam & Hendrik Joe bergabung. Setelah mengisi bensin dan mengganjal perut seadanya, (maklum jam 12 malam bogor sudah sepi sekali), kami melanjutkan perjalanan. Next Checkpoint: SPBU Parungkuda.

Perjalanan menuju parungkuda biasa kami tempuh melalui jalur alternatif untuk menghindari macet dan berjalan bersama truk dan bus. Tetapi karena kondisi malam hari maka kami memutuskan untuk melalui jalur jalan raya. Dan memang benar, beberapa kali kami "nyaris" berurusan dengan kendaraan yang lebih besar.

Berkendara berkelompok atau group riding memang membutuhkan kebiasaan, dimana kita harus membiasakan untuk membaca gesture dari rekan pengendara yang ada di depan kita dan menyesuaikan dengan kecepatan grup (pace) yang di atur oleh pace maker
----------------
 (kami tidak menggunakan istilah voor rijder, road captain, sweeper dsb. mengenai group riding yang saya dan rekan2 saya terapkan akan dibahas di artikel terpisah)
----------------
berhubung di antara teman2 yang berkendara bersama ini masih baru kenal, dan baru pertama kali berkendara bersama maka sering terjadi salah baca . Syukurlah kami sampai di SPBU Parungkuda dengan selamat tanpa accident apapun pada jam 3 pagi. Kami memutuskan untuk istirahat dan tidur sejenak sebelum melanjutkan melibas trek Cikidang di pagi hari nya.

Sebelum memulai perjalanan lagi kami bablas sedikit ke arah cibadak untuk mencari sarapan, bubur ayam  adalah pilihan terbaik di pagi hari. Bubur panas cukup untuk menghangatkan perut dan sambal yang sedikit pedas cukup untuk membuat mata jadi benar terbuka... :)

Lanjut Ke Part-2

0 komentar:

Posting Komentar

ads