Setelah mengisi perut secukupnya kami kembali ke arah pertigaan Parungkuda untuk melewati trek yang terkenal di kalangan peturing dan anak2 club, Cikidang. Kami memulai perjalanan dalam suasana pagi dimana anak2 sekolah belum mulai berangkat sekolah sehingga jalanan tidak terlalu ramai dan dapat dinikmati. Seperti nya penduduk di sekitar jalan tersebut sudah familiar dengan kehadiran pengendara sepeda motor dari luar kota yang melintasi daerahnya. Seperti nya malah ada anak2 yang sengaja menonton dan seperti menunggu kami melintas, maklum hampir semua rider dalam grup kami menggunakan knalpot freeflow yang mengundang perhatian dari jauh. Walaupun kami sedikit tidak nyaman karena takut kehadiran kami melintasi desa tersebut dapat dibilang mengganggu ketenangan di pagi hari.
Setelah berjalan beberapa ratus meter terlihat seorang bapak-bapak yang memboncengkan anaknya mencoba mengikuti irama riding kami dari belakang. Lumayan jauh dia mengikuti kami dari pertigaan sampai daerah dimana banyak pohon sawit, hingga akhirnya Dika terjatuh setelah tidak dapat menghindari pasir pada tikungan.. Saat kami meminggirkan sepeda motor Dika barulah bapak2 yang tadi mengikuti kami muncul dan berhenti sejenak, sambil menasehati dalam bahasa sunda "... Jang, ulah naik motor belok2 jeung miring2 kieu, di dieu mah rawan jatuh..." (jangan naik motor sambil belok miring2 gini, di sini rawan jatuh) padahal dia tadi ikut mencoba berbelok mengikuti kami :)), Yang jatuh hanya ngakak aja hehehe, no serious injuries hanya lecet di tangan akibat sarung tangan yang dipakai adalah sarung tangan upacara bendera x_x
Keep Smile, nothing's serious :) |
"Meninggalkan Jejak" |
Kelihatannya seperti garis lurus tetapi jika di zoom akan terlihat ratusan tikungan |
3>
Lepas dari pelabuhan ratu kami langsung menuju pantai karang hawu di salah satu resort tempat dimana group yang berangkat jum'at pagi (amink freakrider bangor, rendra, david, george, dkk) menginap.
the bikes |
the boys |
lanjut ke part 3
0 komentar:
Posting Komentar