KumpulBlogger Ads

ads

Minggu, 07 Oktober 2012

Ujung Genteng Ride with The Pistoners - Part 3

Lanjutan dari Ujung Genteng Ride with The Pistoners part-2
Sesampainya di karang hawu kami hubungi group yang sudah lebih dulu berangkat, mereka menginap di sebuah villa, di mana halamannya luas dan cukup untuk parkir banyak sepeda motor. Harga penginapan / sewa villa di pelabuhan ratu dan karang hawu relatif murah untuk kantong para bikers. Sebagian penduduk menyediakan rumah nya untuk disewakan kepada turis, atau pelancong yang hendak menginap. villa yang seperti inilah yang kami gunakan untuk menginap karena kami hanya menggunakan sekedar untuk tidur dan beristirahat tanpa membutuhkan fasilitas lainnya.



Total jumlah peserta yang mengikuti trip ini menjadi 12 motor, tetapi kemudian setelah makan siang beberapa dari kami memutuskan untuk melanjutkan secara terpisah, karena tim yang berangkat lebih awal sudah ke pantai sawarna dan ada tim ke dua yang ingin ke pantai sawarna. Akhirnya Egi, dan Hendrik melanjutkan ke pantai sawarna sementara sisanya melanjutkan ke pantai Ujung Genteng.

Perjalanan menuju ujung genteng selalu diwarnai jalanan yang bumpy dan berlubang, walau ada sebagian area yang kondisi jalannya sudah diperbaiki. Kondisi jalan yang kurang bagus ini lah yang menyebabkan pantai Ujung Genteng sedikit terisolasi dan menyebabkan pantai nya masih "perawan" belum banyak terjamah oleh kunjungan wisatawan.

Bersama pistoner kami belajar untuk mengendarai sepeda motor untuk menghadapi semua medan (all terrain) tidak peduli aspal mulus, bumpy, berlubang, atau bahkan trek offroad pun kami libas. Walau kadang  kami sedikit terlihat memaksakan, sepeda motor sport (cbr150) dan Skuter matic (Mio & Beat) kami perlakukan layaknya sepeda motor offroad untuk menghantam lubang dan jalanan bumpy. Tak jarang ada terjadi kerusakan minor akibat parahnya kondisi jalan, yang berlubang di sana sini. Honda Beat dika mengalami lepas engine covernya, Suzuki Satria Tyo baut pengikat spakbornya lepas, menyebabkan spakbornya goyang2 dan bergetar sehingga kami sebut sebagai Satria bergitar eh bergetar.. :) Honda Tiger Imam hilang baut knalpot nya, yang akhirnya diambilkan dari baut untuk "pelindung kain sari" pada motor TVS Apache  Amink.

Dalam perjalanan dari Palabuhan Ratu menuju Ujung Genteng Dika terjatuh akibat melakukan pengereman, akibat terlalu dekat dengan saya. Kali ini penyebabnya adalah saya yang berkendara di luar kebiasaan rider lain yang membuka gas pada saat akan melewati bumpy atau lubang. Karena saya biasa melepas gas (yang ternyata salah) akhirnya Dika melakukan pengereman untuk menghindari menabrak saya dari belakang mengakibatkan ban depan kehilangan traksi dan ia pun terjatuh. Saat berisitirahat untuk regroup, om Amink menyempatkan untuk menjelaskan sedikit mengenai "suspension sense" dalam berkendara, dan pentingnya memahami gesture atau bahasa tubuh rider lain di sekitarnya untuk mengambil tindakan, menghindari terjadinya kecelakaan.

Yang perlu diperhatikan sebelum memasuki / menuju pantai ujung genteng pada saat berada di pelabuhan ratu adalah persediaan bahan bakar untuk sepeda motor. Untuk sepeda motor matic yang mempunyai tangki kecil dan pemakaian BBM lumayan tinggi ada baiknya untuk membawa jeriken untuk persediaan bbm, karena dari pelabuhan ratu menuju ujung genteng masih jarang ada SPBU. Dan untuk sepeda motor yang menggunakan bahan bakar selain premium (pertamax atau pertamax plus) sebaiknya membawa isi full tank pertamax atau pertamax plus pada saat berada di pelabuhan ratu. Atau siapkan additive penambah octan untuk mengurangi resiko kerusakan mesin akibat motor dipaksakan minum premium.

Setelah melalui terjalnya tanjakan dan turunan, serta tikungan yang meliuk2 (-lebay.com :p) akhirnya kami sampai di Pantai Ujung Genteng. Rasa capek, letih dan lelah berkendara terobati oleh pemandangan yang indah dan masih asri walaupun kondisi jalan masih sangat kurang memadai.

foto langit sunset di pantai terbaik yang pernah di jepret melalui kameraku
Lanjut ke part 4



0 komentar:

Posting Komentar

ads